Kamis, 17 Januari 2008

Hikmah Hukum Rimba

Apakah kalian tahu...mengapa hewan2 itu diciptakan?
Dan mengapa hukum rimba diadakan di dunia ini?

Semua itu adalah pelajaran bagi kita manusia...bahwa azab itu ada
azab berlaku bagi hewan yang lemah...
azab berlaku bagi hewan yang lalai...
Ketika azab itu berlaku, yakni kekejaman di antara mereka...
Tuhan tidak menurunkan pertolongan...
Tuhan membiarkan hal itu terjadi...
karena hal itu memang harus terjadi...hukum rimba tetap berlaku
siapa yang lemah...dia kalah...
siapa yang lengah...dia punah...

Semua itu menunjukkan kepada kita...bahwa hukum akhirat pasti akan terjadi...
dan Tuhan akan membiarkan ketentuan yang harus tetap berlaku...
siapa menuai kebaikan...dia akan mendapat ganjaran yang baik...
dan siapa menuai kejahatan...dia akan mendapat ganjaran yang buruk pula...

Kesetiaan

Tahukah kamu...
Untuk siapakah setia itu?

Setia itu seharusnya ditujukan pada Yang Maha Kuasa

Apakah pantas...apabila kita menuntut kesetiaan dari seseorang...
sedangkan kita sendiri tidak setia kepada-Nya

Karena seharusnya...Dia-lah yang pertama berhak mendapatkan kesetiaan...

Adapun kesetiaan terhadap kita (makhluk)...hanyalah karena-Nya

Minggu, 16 Desember 2007

Fenomena Santet Dalam Kehidupan


Fenomena Santet Dalam Kehidupan
Kategori : Ilmu Gaib


Santet tidak hanya dikenal di Jawa (Jawa Barat disebut teluh ganggaong atau sogra), melainkan hadir juga di berbagai daerah lain dengan beragam nama. Di Bali terkenal dengan desti, leak, atau teluh terangjana, di Maluku dan Papua dengan suangi, di Sumatra Utara begu ganjang, di Sumatra Barat puntianak, dan masih banyak yang lain lagi.

Di Afrika dikenal voodoo. Di belahan Eropa, orang mengenal tukang sihir. Masih banyak istilah dengan teknik dan cara kerja yang sama dengan santet dipraktikkan di negara-negara lain, selain Indonesia.

Santet, menurut Prof. Dr. Th. Ronny Nitibaskara, termasuk sorcery (ilmu tenung) atau witch craft (ilmu sihir). “Keduanya masuk dalam black magic atau ilmu hitam,” kata guru besar kriminologi dari Universitas Indonesia itu.

Ilmu ini sudah digunakan sejak zaman Nabi Musa. Tentu kebanyakan dari kita tahu kisah ketika Nabi Musa ditantang oleh para tukang sihir yang dimiliki Raja Fira'un.

Walau itu atas perintah Allah, Musa melepaskan tongkat gembalanya. Jadilah tongkat itu ular besar yang mengalahkan ular-ular ciptaan para tukang sihir Fira'un.

Guru besar yang disertasinya mengenal kejahatan santet ini menyebutkan bahwa baik tenung maupun sihir dikatakan ilmu hitam karena tujuan penggunaannya. Mengutip pendapat sosiolog asal Inggris, Raymond Firth, Prof. Ronny menyebutkan bahwa santet adalah tindakan yang merusak kesejahteraan orang lain dengan motif balas dendam atau sakit hati. Tindakan ini mengakibatkan sakit, kematian, dan berbagai bentuk penderitaan lain.

“Jadi tindakan ini dalam kaidah agama mana pun dianggap sebagai sebuah kejahatan. Demikian juga dalam kaidah hukum modern," ungkap Ronny.

Kejahatan metafisis ini dikirim oleh pelakunya dalam bentuk apa pun. Mulai dari benda mati seperti tanah, paku, besi berkarat, jarum bahkan juga binatang entah itu kalajengking, ular juga kelelawar.

Yang paling canggih, menurut Permadi, SH, anggota DPR RI yang juga dikenal aktif di bidang parapsikologi, santet bisa berupa penyakit modern yang ada sekarang ini, misalnya berupa kanker, pembengkakan kelenjar tiroid dan lain lain.

“Semua itu tergantung kepintaran sang dukun. Karena itu, dukun santet juga beragam tingkat ilmunya. Anggap saja ada yang masih SD, SMP, SMU, bahkan ada yang tingkat profesor untuk menggambarkan bahwa dukun itu sangat pintar,” papar Permadi.

Menurut Prof Ronny pengiriman santet bisa dengan cara imitative magic, misalnya membuat boneka kemudian menusuk boneka dengan jarum, atau menggunakan media foto yang kemudian dibakar.

Bisa juga dengan cara contagious magic atau menggunakan benda-benda yang digunakan orang yang hendak dikirimi santet seperti pakaian, rambut dan sebagainya.

Menurut Permadi santet bisa dijelaskan dengan teori bahwa benda dengan molekul padat seperti paku atau berbagai hal lain bisa diubah menjadi bentuk energi yang tidak kelihatan (dematerialisasi) untuk kemudian diubah lagi menjadi benda padat setelah terkirim atau sampai pada seseorang yang dituju. "Semua itu berkat kekuatan mind atau pikiran," ujar Permadi.

Mirip dengan Permadi seorang ahli radiesthesi, Romo Handoyo Lukman, menyebutkan bahwa santet tak lebih dari induksi negatif yang ditujukan untuk mencelakakan orang lain atau merupakan energi alam yang dipermainkan secara tidak wajar.

Proses penyantetan, menurut Romo Lukman merupakan hal yang dapat dijelaskan secara ilmiah dengan 'teori elektrodinamika'.
Orang-orang tertentu, menurut Lukman, memiliki kemampuan mengubah materi menjadi energi. Dengan kemampuan itu juga energi dikirimkan ke tubuh korban lewat proses elektrodinamika.

Karena pada dasarnya tubuh manusia mengandung muatan listrik, korban yang tidak kuat menahan kiriman energi yang mengenai tubuhnya akan menjadi sakit. Namun, banyak juga yang berpendapat, salah satunya Prof. Tubagus Yuhyi, bahwa santet bisa terjadi akibat bantuan jin atau makhluk halus.

Prof. Yuhyi, salah satu dewan guru Persatuan Pendekar Persilatan dan Seni Budaya Banten menekankan bahwa siapa pun bisa kena santet, mulai dari bayi sampai orangtua.

Sumber : kompas.com

Zaki...

Lihatlah aku....!!!
Betapa cantiknya aku...!

Bercahaya laksana bintang...
Tersenyum laksana matahari...yang menyinari setiap hati...

Aku adalah pangeran kecil...
yang harumnya sangat mewangi...

Jumat, 14 Desember 2007

Hakekat Hidup

Hidup pada hakekatnya adalah menunggu kematian dan mengukur derajat kita di akhirat, apakah kita termasuk orang yang beruntung ataukah orang yang rugi.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

>"Sungguh, orang-orang yang mendatangkan cobaan (bencana, membunuh, menyiksa) kepada orang mukmin laki-laki dan perempuan lalu mereka tidak bertobat, maka mereka akan mendapat azab Jahanam dan mereka akan mendapat azab (neraka) yang membakar."
(Qs. Al-Buruj 85:10)